Postingan

The Power of Angka

Ya, mau bagaiman lagi, kita hidup disebuah sistem, lingkungan dimana ANGKA jauh lebih dihargai daripada kinerja, dimana IJAZAH adalah keniscayaan untuk hidup di negeri birokratik ini. Semuanya, bahkan mungkin kentut yang kita keluarkan juga akan diukur, ditimbang dan dikonversikan menjadi angka-angka yang menentukan hidup mati di negeri ini. Kebijakan pendidikan juga terus saja berkutat tentang bagaimana MENILAI, hingga para pendidik kehabisan energi memikirkan bagaimana menilai. Pendidkan yang berasal dari kata EDUCARE yang artinya "membangkitkan potensi" terus tergerus menjadi proses penghakiman, proses menilai bisa dan tidak bisa, proses mengkotak-kotakkan manusia menjadi yang memiliki nilai diatas target dan mereka yang memiliki nilai dibawah target. Setiap manusia diciptakan Tuhan dengan potensi yang berbeda satu dengan lainnya, lalu mengapa pendidikan justru memaksa seseorang untuk menguasai bidang-bidang yang sebenarnya tidak berpotensi untuk dikembangkan dalam di

Atas Nama Peradaban

Masa kanak-kanak adalah masa dimana manusia mulai membentuk diri. Pembentukan ini akan lebih bermakna ketika sang anak melakukan eksplorasi terhadap seluruh dirinya, tubuh, pikiran, perasaaan, dan pancainderanya termasuk juga mengeksplorasi dunia seluas-luasnya semampu yang ia raih. Berlompatan, berlarian, berteriak, dan segala tindakan lainnya adalah sebuah ekspresia manusia kanak-kanak sejauh adalah ekspresi kegembiaraan, ekspresi yang sebatas pemahamannya adalah ekspresi yang tepat untuk kegembiraan dan atau kekagumannya atas ciptaan Tuhan yang ada pada dirinya dan lingkungannya. Anak-anak dalam usianya mengeksplorasi diri dan alam semestanya merupakan perwujudan dari seorang peniru yang paling ulung di jagad semesta ini. Apa yang ia lihat, ia dengar, ia rasakan, ia cium, dan ia kecap adalah bernilai tetap, hanya bernilai ya dan tidak, benar dan salah, namun sejauh mana kebenaran itu dapat ia rasakan, dan sejauh mana kesalahan itu dapat ditolelir ia belum sampai ke sana. Anak-a

Media Sosial Vs Spiritual

Gambar
Pe mahaman bahasa menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan teknologi. Pemahaman bahasa tidak sesempit hanya mampu berbahasa inggris. Tapi lebih luas kepada pemahaman makna dari setiap kata, frasa, atau kalimat dalam bahasa apapun. Sering kali pemahaman bahasa yang tidak memadai justru menjerumuskan pengguna teknologi kepada hal-hal yang cenderung negatif. Sederhana saja, Facebook, Twitter, BBM, Whatsapp dll. di kembangkan jelas-jelas sebagai MEDIA SOSIAL, tidak ada satupun merk-merk besar itu meng-klaim produknya sebagai MEDIA SPIRITUAL. Sosial dan spiritual jelas jauh berbeda, walaupun sangat erat kaitankeduanya dalam upaya seorang manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Keduanya memang sangat penting dan saling bersinggungan. Sosial membentuk garis horizontal, sedangkan spiritual membentuk garis vertikal. Sosial berarti hubungan manusia dengan manusia, sesama ciptaan Tuhan. Spiritual berarti hubungan antara ciptaan dengan Sang Pencipta. Dari sini seharusn