Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Atas Nama Peradaban

Masa kanak-kanak adalah masa dimana manusia mulai membentuk diri. Pembentukan ini akan lebih bermakna ketika sang anak melakukan eksplorasi terhadap seluruh dirinya, tubuh, pikiran, perasaaan, dan pancainderanya termasuk juga mengeksplorasi dunia seluas-luasnya semampu yang ia raih. Berlompatan, berlarian, berteriak, dan segala tindakan lainnya adalah sebuah ekspresia manusia kanak-kanak sejauh adalah ekspresi kegembiaraan, ekspresi yang sebatas pemahamannya adalah ekspresi yang tepat untuk kegembiraan dan atau kekagumannya atas ciptaan Tuhan yang ada pada dirinya dan lingkungannya. Anak-anak dalam usianya mengeksplorasi diri dan alam semestanya merupakan perwujudan dari seorang peniru yang paling ulung di jagad semesta ini. Apa yang ia lihat, ia dengar, ia rasakan, ia cium, dan ia kecap adalah bernilai tetap, hanya bernilai ya dan tidak, benar dan salah, namun sejauh mana kebenaran itu dapat ia rasakan, dan sejauh mana kesalahan itu dapat ditolelir ia belum sampai ke sana. Anak-a

Media Sosial Vs Spiritual

Gambar
Pe mahaman bahasa menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan teknologi. Pemahaman bahasa tidak sesempit hanya mampu berbahasa inggris. Tapi lebih luas kepada pemahaman makna dari setiap kata, frasa, atau kalimat dalam bahasa apapun. Sering kali pemahaman bahasa yang tidak memadai justru menjerumuskan pengguna teknologi kepada hal-hal yang cenderung negatif. Sederhana saja, Facebook, Twitter, BBM, Whatsapp dll. di kembangkan jelas-jelas sebagai MEDIA SOSIAL, tidak ada satupun merk-merk besar itu meng-klaim produknya sebagai MEDIA SPIRITUAL. Sosial dan spiritual jelas jauh berbeda, walaupun sangat erat kaitankeduanya dalam upaya seorang manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Keduanya memang sangat penting dan saling bersinggungan. Sosial membentuk garis horizontal, sedangkan spiritual membentuk garis vertikal. Sosial berarti hubungan manusia dengan manusia, sesama ciptaan Tuhan. Spiritual berarti hubungan antara ciptaan dengan Sang Pencipta. Dari sini seharusn